Contoh Surat Dakwaan Tugas Hukum Acara Pidana

Contoh Surat Dakwaan
 

KASUS POSISI :

‐          Bahwa telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa DUDI JAENUDIN alias AOK  Bin UTO SOLIHIN, kejadian tersebut terjadi pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2006, jam 00.30 Wib dan yang menjadi korban adalah  seorang perempuan bernama NANAH HASANAH yang berumut 36 tahun, ia adalah siteri terdakwa sendiri. Pembunuhan tersebut dilakukan di halaman rumah Sdr. ASEP SUPRIATNA al. SIGIT di Kp. Darmasuka RT. 09/02 Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang;

‐          Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut  korban NANAH HASANAH meninggal dunia pada  hari  Jum’at tanggal 24 maret 2006 sekira jam 17.00 wib karena mengalami luka-luka sesuai kesimpulan Visum et Repertum dari  Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran – Perjan rumah Sakoit dr. HASAN SADIKIN, Bandung,  tanggal  24  Maret 2006  yang dibuat dan ditanda tangani oleh BERLIAN ISNIA FITRASANTI, dr, S,IP dan diketahui oleh H. NOORMAN HERRYADI, dr.,S.F., SH. selaku Ketua Tim  Dokter Bagian IlmuKedokteran Forensik Fakultas kedokteran UNPAD/RSHAS  yang dalam kesimpulannya menerangkan kematian korban NANAH HASANAH dikarenakan benturan benda tumpul pada bagian belakang kiri kepala yang ditandai oleh adanya perdarahan padakedua belah otak besar dan kecil bagian bawah dan terdapat bekuan darah pada batang otak dan bilik otak.

‐          Terdakwa DUDI JAENUDIN alias AOK  Bin UTO SOLIHIN melakukan  perbuatanya tersebut dengan cara  :

Ø  bahwa pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2006, jam 18.00 wib, ketika terdakwa yang bekerja sebagai kuli atau buruh  bangunan baru pulang dari pekerjaanya  memasang keramik dirumah saksi ASEP, setibanya dirumah terdakwa mendengar istrinya (korban NANAH HASANAH)  meminta uang untuk keperluan sehari-hari, tetapi  pada saat itu  oleh terdakwa tidak langsung diberi karena pekerjaan terdakwa memasang kramik di rumah saksi ASEP belum selesai  sehingga terdakwa belum mendapatkan bayaran/upah dari saksi ASEP, mengetahui terdakwa tidak membawa uang,  kemudian korban NANAH HASANAH marah-marah, sehingga terjadilah pertengkaran, selanjutnya  terdakwa sekitar pukul 18.30 Wib, pergi lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya memasang keramik  di rumah saksi ASEP yang  dibantu oleh saksi ASEP dan saksi IWAN alias KETIW, sampai pekerjaan  tersebut dapat diselesaikan  sekitar pukul  21.00 Wib.

Ø  Setelah selesai bekerja terdakwa menerima upah dari saksi ASEP sebanyak Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), sebelum pulang  terdakwa masih ngobrol-ngobrol dengan  saksi ASEP dan saksi IWAN alias KETIW hingga sekitar jam 22.00 Wib, kemudian terdakwa mempir kerumah ALAN untuk membayar /senapan angin sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan sempat ngobrol – ngobrol dahulu dengan saksi ALAN sampai sekitar pukul 24.00 Wib, lalu  terdakwa pulang kerumah dan setibanya dirumah terdakwa langsung memberikan uang kepada istrinya (korban NANAH HASANAH)   sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah), tetapi korban NANAH HASANAH tidak mau menerima uang yang diberikan oleh terdakwatersebut,  bahkan marah-marah sambil mengatakan “pek we rawatan ku sia atur ku sia” ( silahkan pegang oleh kamu dan atur oleh kamu), sehinga terjadi pertengakaran mulut antara terdakwa dan korban NANAH HASANAH.

Ø  Terdakwa selanjutnya keluar dari rumah dengan maksud menemui saksi TINI, tetangga sebelah rumahnya, untuk menanyakan penyebab korban NANAH HASANAH (isterinya)  marah-marah, sesampainya  di rumah saksi TINI lalu terdakwa mengetuk pintu rumah saksi TINI dan saksi TINI membukakan pintu, pada saat itu juga korban NANAH HASANAH datang dari belakang  terdakwa sambil memangku  FAJAR SIDIK (anaknya yang paling kecil). Kemudian terdakwa bertanya kepada saksi TINI dengan perkataan “Tini kamu manas-manasin istri saya tidak ?”  yang dijawab oleh saksi TINI  : “Tidak  !”,  lalu korban NANAH HASANAH langsung marah-marah dan membentak-bentak terdakwa, karena  terdakwa kesal dan sudah menahan emosi, sehingga  terdakwa dengan  menggunakan tangan kosong  yang dikepalkan, langsung memukul  dengan keras ke arah korban NANAH HASANAH  kena pipi kanannya satu kali, kemudian masih dengan menggunakan tangan kanannya yang  dikepalkan,  terdakwa memukul  lagi korban NANAH HASANAH, kena kepala bagian belakang satu kali lalu menjambak rambut  korban NANAH HASANAH dan menariknya kedepan, sehingga korban NANAH HASANAH menangis dan terjatuh ke lantai  tidak sadarkan diri (pingsan) dengan mulutnya menganga, sedangkan terdakwa masih sempat untuk memangku anaknya yang juga hampir ikut terjatuh. Mengetahui isterinya tersebut  terjatuh dan pingsan, lalu terdakwa meminta bantuan kepada saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi TINI untuk mengangkat dan menolong korban NANAH HASANAH,  selanjutnya  saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi TINI menggotong  korban NANAH HASANAH ketengah rumah dan diletakkan dikasur,  sedangkan terdakwa masih memangku  FAJAR SIDIK (anaknya) yang terus menerus menangis, terdakwa  kemudian menghubungi  saksi WIWI, saksi YAYAT, saksi CUCU dan saksi ENDANG SURYANA  supaya  membantu/menolong  korban NANAH HASANAH, kemudian dengan dibantu juga oleh warga setempat  korban NANAH HASANAH dibawa ke Rumah Sakit Umum Subang,  dan terdakwa mengikutinya memakai sepeda angin.

Ø  Bahwa terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban NANAH HASANAH karena korban NANAH HASANAH bersikap marah-marah terus, karena pertengkaran antara terdakwa dan korban NANAH HASANAH  sudah mencapai  puncaknya, sehingga terdakwa  langsung memukulnya ke bagian  kepala yang  sifatnya rentan terhadap benturan dan dapat mengakibatkan kematian, apalagi profesi terdakwa sebagai tukang/buruh bangunan yang sudah terbiasa menggunakan tenaga yang besar dalam pekerjaan sehari-harinya, sehingga pada saat melakukan pemukulan terhadap korban NANAH HASANAH  tenaga yang terdakwa gunakan sangat besar / kuat.